"Sawijining kewan alasan memper wedhus, nanging ulese mrusuh kuning ngemu giring arane kidang kencana. Aja dumeh kidang, nanging beda lan kidang liyane, dheweke duwe prabawa kang gedhe, nganti gawe kepencute sapa kang wuninga. Mungguh sapa sejatine kang memba-memba dad...i kidang iki, ora liya abdi kinasih, hiya pothete negara Ngalengka, kang ora ana liya kajaba Ditya Kala Marica saperlu nggora godha Dèwi Sinta. Sang Dewi kapilu marang kaéndahané kidang Kencana nganti lali purwa duksina manawa teteluné lagi ana madyaning alas kang gawat kaliwat. Kidang musna lan Sang Dèwi aminta ingkang raka Prabu Rama supaya arsa ambujung nganti kacandhak arsa kanggo klangenan.........". Kutipan di atas adalah penggalan dari epos Ramayana. Cerita ini memiliki latar waktu di zaman dahulu serta berlatar tempat di negri Mantili, Kerajaan Alengka, Hutan Dandaka, Gua Kiskendo dan Taman Argasoka. Cerita ini memiliki alur maju. Bagian dari sinopsis cerita adalah ketika Rama Wijaya, Shinta, dan Leksmana sedang bertualang ke hutan Dandaka. Rahwana sebagai Raja Alengka melihat Dewi Shinta dan ingin memperistrinya. Maka Rahwana menyuruh seorang raksaksa bernama Ditya Kala Marica untuk mengubah dirinya menjadi Kijang Kencana yang berarti Kijang Mas (Kidang Mas). Shinta yang terpesona melihat Kidang Mas tersebut menyuruh Rama menangkapnya. Lalu Rama pergi mengejar kijang itu. Setelah menunggu lama, Shinta merasa khawatir dan menyuruh Leksmana untuk menyusul Rama. Sebelum meninggalkan Shinta, Leksmana membuat lingkaran magis sebagai berlindungan bagi Shinta. Dengan lingkaran itu, Shinta tidak boleh mengeluarkan sedikitpun anggota badannya agar tetap terjamin keselamatannya. Kidang Mas atau Kidang Kencana, dalam kaweruh padhuwungan atau pengetahuan tentang keris, Kidang Mas diwujudkan dalam sebuah bentuk keris berluk 9 dengan ricikan gandik polos, memiliki pijetan, tikel alis serta greneng. Tanpa memiliki ada-ada ataupun kembang kacang dan jenggot. Dengan gandik lugas, seakan keris ini menjadi sederhana. Tetapi dibalik kesederhanaan itu, Kidang Mas sering menampilkan daya tarik tersendiri. Semakin dalam kita mengamati keris dapur Kidang Mas, maka semakin terlihat keindahan dibalik kesederhanaan itu. Demikian pula jika kita cermati, mencari keris berluk tanpa kembang kacang tetapi tetap terkesan indah dan luwes sesungguhnya juga tidaklah mudah seperti yang kita sangkakan. Tanpa Kembang Kacang, luk keris dari tarikan awal haruslah benar2 pas sesuai petungnya. Secuil paparan di atas hanyalah sekilas tentang keindahan keris dapur Kidang Mas dari aspek fisik semata. Lebih jauh dari itu, jika kita berusaha mengupas lebih dalam, sesungguhnya Kidang Mas memiliki makna filosofi hidup. Epos pewayangan "Ramayana", mungkin bisa menjadi salah satu titik tolak untuk mengupas dapur Kidang Mas. Cerita Ramayana memiliki banyak pituduh, kaweruh dan berbagai pelajaran hidup. Dari mulai kesetiaan, kepahlawanan, pengorbanan, cinta kasih, bahkan bisa digali sebagai perjalanan spirituil seorang perempuan. Disini memang tidak akan diulas hal2 yang lebih mendetail, tetapi hal yang lebih fokus pada pemaknaan atas dapur keris Kidang Mas. - Tulisan MM. Hidayat; Gallery Keris Ujung Galuh - Disadur posting Face Book 26 Des 2009; Wall Photos; Iklan Back Cover PAMOR #13 |
KEPERCAYAAN/KETUHANAN
15 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar